Adir, Elio dan Luna

Source : pins, colorblokc


Netra ku tidak bisa beralih dari sosok yang berdiri dihadapanku. 

Pria yang mengenakan hoodie hitam, celana santai dan sendal selop. Kacamata yang bertengger di hidungnya serta rambut yang terlihat sangat halus itu masih lekat di ingatanku. 


"Lihatnya biasa saja, Dis. Nanti orangnya salting."


Itu adalah kata yang keluar dari mulut Johnny. Terima kasih kepada Johnny karena telah menyadarkan ku kembali ke bumi. 


Oh Iya, Johnny. Kami sudah berteman sedari aku kelas 7 SMP dan dia kelas 9 SMP. 2 Tahun diatasku. Lucu jika diceritakan bagaimana akhirnya kami masih berteman sampai menginjak bangku kuliah sekarang. 


"Nih helm lo, John. Lain kali taruh di penitipan helm aja. Biar gue engga muterin kampus nyari lo buat balikin helm"


"Iya bawel. Thanks ya udah mau ambilin helmnya".


"Oke, gue balik dulu ya, John" pamitku sembari melalukan high-five ala-ala anak tongkrongan. 


"Oke, Dis. Hati-hati ya. Once again, thank you Gabrielle Adisty!” Balas Johnny sembari membalas high-five juga.


Setelah berpamitan dengan Johnny, aku bergegas membalik badanku dan berjalan menuju gerbang kampus. Tanpa berpamitan kepada pria yang sedari awal aku datang tadi terus ku perhatikan. 


Bukan maksudku untuk sombong atau  tidak menganggapnya ada. Hanya saja, aku terlalu terpana melihatnya dan takut untuk mengarahkan mataku untuk melihatnya lagi. 


Hari itu, 25 Oktober 2022, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan dia. Karelio Kavindra.


~~~


"Adis! Lo dimana? Gue di kantin nih, dosennya tiba-tiba pulang katanya anaknya demam harus ke dokter. Temenin gue dong sini." Ucap Johnny lewat panggilan yang baru saja kuangkat.


"Lo dimana, John? Gue lagi rapat nih buat acara bulan depan. Lo mau nungguin gue gak? Sebentar lagi paling. Soalnya temen gue lagi gak enak badan."


"Gapapa Dis. Lo mau pesen apa? Sekalian pesen sini biar lo ga lama nunggunya."


"Samain kaya lo aja John. Thank you ya"



"Oke, Dis. See you". Setelah itu aku mematikan teleponku dan kembali ke ruangan rapat.

Ngomongin rapat, rapat hari ini dipimpin oleh Luna. Kalian tau Heather? Nah, itu adalah kalimat yang paling pas buat ngegambarin sosok Luna. Dengan rambut panjang berombak terurai, tubuh langsing dengan kulit sehat, senyum sehangat sapaan mentari pagi, jago nyanyi, prestasi segudang, kesayangan dosen. Kata apa yang pantas untuknya selain Heather?.





"Kak Luna, pulang sendiri? Kakak badannya panas banget tapi masih maksain rapat. Istirahat aja harusnya Kak." Ucap ku bertanya kepada Kak Luna ketika kami hendak berpamitan


"Santai aja, Dis. Aku dijemput teman ku Kok. All good. Thanks for your caring Adis". Jawab Kak Luna.


Aku menghela nafas lalu menganggukkan kepalaku sembari berpamitan menuju kantin. Sesampainya di kantin aku mengedarkan pandanganku pada seisi kantin untuk mencari sosok bernama Johnny. Dan ketemu.


Ketika aku duduk disampingnya, ia sedang melakukan panggilan telepon dengan seseorang. Aku tidak mengambil pusing, aku langsung menyantap nasi goreng di hadapanku. 


"Dis, tadi temen gue telepon. Dia gak jadi futsal gara-gara ceweknya sakit. Ribet ya kalo punya pacar? Apa-apa harus ditemenin.” Gerutu Johnny.


“Loh sejak kapan temen lo punya pacar? Si Sean? Atau Aldo?” Tanyaku penasaran. Mengingat mereka bertiga kemanapun selalu bersama dan tidak pernah membicarakan wanita. 


“Itu si Elio. yang kemaren lo liatin terus anaknya.” Oke aku sedikit shock. Setelah aku ulang-ulang perkataannya, aku shock banget. 




By : Florensia Evelyn


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

  • Kematian si CacatArt by NikenadetiaINT. Dalam kelas – PagiSuara ricuh memenuhi ruangan kelas bangku SMA kelas 12. Kericuhan terjadi hanya di bangku paling de… Read More...
  • DirayakanSource : pinterest.comDIRAYAKANTerdengar nyanyian syukur merasuk jiwa, Dirayakan hati, bergema penuh sukacita. Tiap detik kini, menjadi mo… Read More...
  • Pamela Source : pinterest.comPAMELA Tokoh Pamela Tania Gio Emil Bima Hans   Di Kantin Pamela, Bima, Tania, Gio, Emil   … Read More...
  • Dunia Sesungguhnya Source : pinterest.comDunia Sesungguhnya Semua diukir dalam album kenangan, Tawa, air mata, semua kita lewati bersama, Di dalam kel… Read More...
  • Lagipula Hidup Akan Berakhir (Naskah)"Lagipula Hidup Akan Berakhir"Writen by : Muhammad IqbalCast : Feitha Lucyana (peran utama) Habil (sahabat) Hana (adik Habil) Nenek Yuli… Read More...

0 Response to "Adir, Elio dan Luna"

Posting Komentar