Mimpi
Judul : Mimpi
Writen by Yulita
Tokoh dan karakter
:
1.
Bintang
: pelajar SD Kartini, ceria, pintar, pantang menyerah dan memilik badan yang
atletis.
2.
Pak
Tono : guru olahraga sekolah Kartini, bijaksana, bertanggung jawab, dan pengertian.
3.
Bu
Nia : ibu Bintang, ramah, dan penyayang.
4.
Kilo
: pelajar SD, teman sekaligus tetangga Bintang, lugu, ceria, dan jail.
Sinopsis :
Bintang merupakan
seorang pelajar SD Kartini yang akan mengikuti lomba 17-an di sekolahnya. Ia
dipilih sebagai perwakilan kelas untuk mengikuti perlombaan lari.
Lawan Bintang
adalah teman seangkatannya, hal itu membuat Bintang merasa percaya diri dan
bersemangat untuk mengikuti perlombaan.
Lomba diadakan
pada hari sabtu, 17 Agustus. 5 hari sebelum perlombaan dimulai, Bintang dilatih
oleh guru olahrganya, Pak Tono. Bintang berlatih dari hari selasa sampai hari
jumat.
Satu hari sebelum
perlombaan, Bintang tidur lebih dahulu agar besok ia tidak merasa lelah. Karna
rasa semangat Bintang besar untuk mengikuti perlombaan, Bintang pun bermimpi
memenangkan perlombaan itu.
Tetapi, saat
perlombaan sesungguhnya berlangsung, Bitang mendaptkan juara 2 karena saat
perlombaan ia tersandung tali sepatunya yang tidak terikat kencang. Walaupun
Bintang mendapatkan juara 2, ia tidak kecewa, karna saat bermimpi Bintang
merasakan bagaimana mendapatkan juara 1 dan Bintang pun menjadi suka dengan
olahraga lari. Mimpi kemenangan itu membuat Bintang ingin mendapatkan juara 1
di perlombaan lari.
Akhirnya Bintang
pun memfokuskan hobinya di olahrga lari. Ayah Bintang mendukung pilihan
Bintang, karna Pak Tono merasa anaknya itu memiliki potensi di olahraga lari.
Naskah :
Adegan 1: Di
Sekolahan.
Setelah pelajaran
olaahraga selesai, Pak Tono memberikan pengumuman kepada siswa/i mengenai
perlombaan 17-an dan Pak Tono mengajak siswa/i untuk berdiskusi mengenai siapa
yang akan dipilih untuk lomba lari.
Pak Tono : Oke
anak-anak, pelajaran hari ini sudah selesai yaa. Tapi sebelum itu, saya mau
kasih kalian informasi, sabtu 17 Agustus di sekolah kita akan mengadakan banyak
perlombaan, salah satunya perlombaan lari. Nah, sekarang bapak mau tanya ke
kalian semua, kira kira siapa yang mau jadi perwakilan dikelas kita yaa?
Bintang : (Bintang
berbisik-bisik ke Kilo) eh seru ga si ikut lomba lari, apa lagi lawannya anak
kelas lain yaaa.
Kilo memegang
tangan Bintang lalu mengangkat tangan Bintang sambil menunjuknya.
Kilo : Ini pak,
Bintang aja, katanya dia tertarik ikut lombanya tapi malu buat ajuin diri.
Bintang dan Kilo
bertatap-tatapann lalu Kilo tertawa jail.
Pak Tono : Yang
lain bagimana? Setuju tidak kalo Bintang yang jadi perwakilannya?
Semua murid kelas
: Setuju pak!
Pak Tono : Nah
gitu dong, ngga usah malu Bintang, nanti kan saya ajarin dan bimbing terus.
Lumayan kan buat pengalaman kamu dan siapa tau juga kamu beneran mendalami
olahraga ini.
Bintang : Iya si
pak, tapi nanti bapak ajarin dulu kan yaa pak. Soalnya saya ngga tau apa-apa
soal olahraga lari.
Pak Tono : Iya
Bintang nanti saya ajarin kok tenang aja. Kita latihan mulai besok ya setelah
pelajaran selesai.
Bintang : Oke pak.
Kilo : (berbisik
ke Bintang) berguna juga kan aku jadi sahabat kamu, selalu mendukung dan
memotivasi kamu pas kamu mau tapi malu.
Bintang : (dengan
muka datarnya dan nada mengejek) iya deh iya…makasi ya sahabat aku yang selalu
mendukung dan memotivasi aku, emang terbaik deh.
Adegan 2 : Di
rumah Bintang.
Setelah pulang
sekolah, Bintang pun langsung memberitahu kepada ibunya bahwa ia terpilih
menjadi perwakilan kelasnya dalam lomba lari.
Bintang:
Ibu…Ibu…Bintang pulangg (memanggil ibunya sambil mengetuk pintu).
Bu Nia : Iya sabar
yaa nak (berjalan membuka pintu).
Bu Nia : Gimana
hari ini sekolahnya nak? Seru? (sambil mengambil tas yang digendong Bintang)
Bintang : Bu, ibu
tau ga masa Bintang terpilih jadi perwakilan kelas buat lombar lari besok 17-an
di sekolah.
Bu Nia : Oh iya?
Wah anak ibu keren dong bisa di kasih kepercayaan sama temen kelasnya.
Bintang :
Sebenrnya tu aku ga dipilih bu, tapi si Kilo tuh, jail banget. Aku padahal Cuma
bisikin dia kayaknya seru, eh dia malah angkat tangan aku terus bilang aku mau
tapi malu. Yauda deh, akhirnya Pak Tono milih aku.
Bu Nia : Hahahaha
kalian ni, gapapa dong seenggaknya Kilo bantuin kamu biar percaya diri kan.
Terus gimana latihannya nak?
Bintang : Pak Tono
si bilang mulai besok sepulang sekolah bu, jadi kemungkinan aku pulangnya agak
sorean ya bu.
Bu Nia : Oh iya
gapapa, nanti ibu bawain bekel ya. Bintang kalau lagi mau makan apa, kasih tau
ibu ya biar ibu buatin.
Bintang : Makasih
ya bu uda buat Bintang makin semangat. (Bintang mendekati ibunya, lalu
memeluknya)
Adegan 3 : Di
sekolah.
Sepulang sekolah,
Bintang berlatih bersama Pak Tono dilapangan sekolah.
Pak Tono : Hari
ini kita mulai latihan pemanasan kecil-kecilan dulu ya sambil saya ajarin
beberapa tentang olahraga lari, hari-2 kita latihan fisik, hari ke-3 kita
belajar teknik-teknik, dan hari terakhir kita simulasi seperti perlombaan.
Bintang : Baik
pak.
Adegan 4 :
Menampilkan saat
Bintang latihan dari hari pertama sampai hari terakhir.
Adegan 5 :
Lapangan utama SD Kartini.
Hari terakhir
latihan, Pak Tono menghitung seberapa cepat Bintang berlari.
Pak Tono : Oke
Bintang, hari ini hari terakhir kita latihan, besok sudah jadi penentu hasil
latihan kamu sejauh ini. Hari ini, saya akan itung seberapa cepat kamu lari
jarak 60 meter.
Bintang : Berarti
untung perlombaan besok jaranya 60 meter ya pak?
Pak Tono : Betul,
pihak sekolah baru kasih info ke saya tadi pagi.
Bintang : Oke pak,
ga sabar deh saya buat besokk.
Pak Tono :
Sekarang ambil posisi, kita langsung mulai.
Bintang mengambil
posisi bersiap untuk berlari. Pak Tono pun meniup pluitnya sambil memencet stopwatch
yang ia pegang, dan Bintang mulai berlari.
Bintang mencapai
garis finish dengan waktu 8,5 detik.
Bintang : Aduh
sampai berapa detik ya kira-kira? Cepet atau terlalu lama ya? (gugup jalan
menuju Pak Tono yang berada di garis start).
Pak
Tono : (tersenyum melihat Bintang, sambil bertepuk tangan).
Bintang : Gimana
pak? Terlalu lambat ya? Teknik saya salah ya?
Pak Tono : Tenang
aja Bintang, buat pemula ini udah bagus banget loh, keren kamu. Saya makin
semangat buat liat kamu besok, percaya deh sama saya kamu lebih unggul dari
yang lainnya. Sejauh ini saya ngajar, kayaknya yang bener-bener fokus saat lari
itu kamu loh. Seakan-akan ada sesuatu yang ingin kamu capai di garis finish
itu.
Bintang : Wah
beneran ini pak? Saya unggul dari yang lain? Kalo gitu saya harus lebih percaya
diri buat besok, saya ngerasa saya bisa ambil waktu cepat makanya saya fokus ke
garis finish pak.
Pak Tono : Oke,
perthanin ya semua teknik, semu rasa semangat dan percaya diri kamu. Besok kamu
ketemu sama lawan jangan langsung grogi ya. Anggep aja disitu cum ada kamu sama
lapangan, kamu harus ngertiin lapangan alurnya bagaimana.
Bintang : Siap
pak!
Pak Tono : Jangan
lupa juga kamu hari ini tidur lebih awal ya biar besok ngga ngerasa cape.
Bintang : Pasti
pak, terimakasih ya pak sudah ngajarin, ngelatih, dn nemenin saya. Saya usahan
besok kasih dan dapetin yang terbaik.
Adega 6 : Di Rumah.
Bu Nia sedang
menyapu halamannya sambil menunggu Bintang pulang.
Bintang : Hallo
ibu, Bintang sudah pulang. Hari ini latihannya cukup cape, soalnya besok sudah
hari perlombaan. Bintang tidur cepat ya bu hari ini.
Bu Nia : Iya nak, ibu
doakan yang terbaik buat kamu ya. Usahakan yang terbaik, percaya sama diri kamu
sendiri dan paling utama jangan sampai cedera ya.
Bintang : Siap
laksanakan bu!
Bintang masuk
membersihkan diri, makan lalu langsung tidur.
Adegan 7 : Dalam
mimpi
Bintang tertidur
lelap dan bermimpi saat hari perlombaan.
Wasit :
3…2….1….Pwitt…..(pluit dibunyikan, menandakan perlombaan di mulai).
Bintang melaju
paling awal dibanding lawannya, ia mempimpin dengan stabil hingga garis finish
tiba.
Bintang : (bicara
dalam hati) Ayo Bintang, kamu pasti bisa, kamu itu cepat, pasti kamu menang.
Sesampainya di
garis finish Bintang langsung tersenyum dn loncat gembira. Seluruh
penonton dan teman-temannya bersorak-sorak. Pak Tono menghampiri Bintang.
Pak Tono : Kamu
keren Bintang, semua latihan sudah terbayarkan. Hasil yang bagus, bangga saya
sama kamu. (Pak Tono menepuk pundk Bintang, sambil tersenyum).
Bintang : Asik pak
saya menang hahaha. Makasih ya pak sudah ngelatihan saya dan selalu dukung
saya, saya bisa dapetin ini karna bapak juga.
Lalu, Bintang pun
diberikan penghargaan medali dari piha sekolah. Saat sudah mendapatkan
medalinya, Bintang mengikuti sesi foto dan ia berniat menggigit medali
tersebut.
Adegan 8 :
Terbangun dari mimpi, di rumah.
Bintang pun
menggigit medali dalam mimpi, tetapi nyatanya ia menggigit tangannya sendiri
yang membuat ia bangun dari tidurnya.
Bintang :
Aw…(Bintang berteriak dan terbangun) Ternyata semuanya hanya mimpi, huft. Aku
kira aku menang beneran. (Bintang memasang muka sedih dan cemas)/
Bintang : gimana
ya kalau aku gabisa? Gimana ya kalau ga
bisa banggain semuanya?
Bu Nia pun masuk
ke kamar Bintang karna mendengar suara teriakan Bintang sambil membawa
sarapannya.
Bu Nia : Pagi nak kamu sudah bangun?
Bintang : Sudah
bu, dari tadi. (memandang ibunya dengan muka khawatir).
Bu Nia : Kok
mukanya pucet gitu masih pagi, kenapa? Kamu mimpi buruk?
Bintang :
Sebenarnya ngga buruk bu, tapi aku jadi takut aja.
Bu Nia : Memang
mimpi apa nak?
Bintang : Aku
mimpi, aku dapat juara satu lomba lari bu di sekolah.
Bu Nia : loh bagus
dong nak, itu pertandangan bagus. Biar kamu makin percaya diri juga dan
bersemangat, karna mimpinya kamu bisa ngerasain jadi juara satu kan.
Bintang : Iya si
bu, tapi aku talut ngecewain ibu, Pak Tono dan temen-temen aku bu.
Bu Nia : Mau
gimana pun hasilnya, kan yang penting kamu uda lakuin yang terbaik dan usaha
kamu selama ini juga kan udah jauh. Jangan khwatir ya nak, ibu percaya kok ke
kamu. (memeluk Bintang)
Bintang : Makasih
ya bu, Bintang jadi lebih tenang.
Bu Nia : (melepas
pelukan) Yauda sekarang sarapan dulu ya biar nanti g lemes. Setelah sarapan
langsung deh ke sekolahan.
Adegan 9 : Di
Sekolah.
Hari pertandingan
pun mulai, semua siswa/I berkumpul di lapangan utama SD Kartini. Melihat
keramaian yang ada, Bintang mulai merasa gugup.
Bintang : (ngomong
dalam hati) Kamu bisa Bintang, ayo. Pikirin disini Cuma ada kamu, semua lawan
dianggap teman tapi jangan biarkan mereka mendahului. Pasti bisa Bintang, ayo!
Pengumuman pun
dibacakan, seluruh pemain lomba lari diarahkan langsung ke lapangan untuk
berlomba.
Wasit :
3…2….1….Pwitt…..(pluit dibunyikan, menandakan perlombaan di mulai).
Bintang memimpin
perlombaan, tetapi saat ingin menggapai garis finish Bintang tersandung
dengan tali sepatunya yang tidak diikat dengan kencang. Bintang terbalap oleh
satu orang dan membuat Bintang mendapat juara 2. Bintang menghampiri Pak Tono.
Bintang : Maaf ya
pak saya belum bisa dapetin juara 1 yang terbaik. (muka pucat dan menunduk).
Pak Tono : Iya
gapapa Bintang, lain kali semuanya diperhatiin ya, kenyamanan buat diri kamu
sendiri juga kan. Masi ada lomba-lomba berikutnya kok, kamu masi punya
kesempatan. Makasi Bintang sudah mau mewakili kelas, kamu keren, kamu hebat,
bangga bapak sama kamu! (menepuk pundak Bintang sambil tersenyum).
Bintang tidak
merasa kecewas, karna disemangatin oleh kerabatmya. Kekalahan ini tidak membuat
Bintang menyerah, justru ia semakin bersemangat untuk mendapatkan juara 1.
0 Response to "Mimpi"
Posting Komentar