Brilliant Fanlie Oktavianus
Brilliant Fanlie Oktavianus atau yang sering juga
disapa Billy merupakan seorang yang
memiliki kisah inspiratif yang dapat membuat orang-orang yang membacanya dapat
menginspirasi banyak orang yang ada di Indonesia terutama anak muda yang
sekarang ini kebanyakan ingin mencari pekerjaan di luar negeri, yang
dikarenakan di sini juga kurangnya lapangan kerja memadai, kisah dari seorang
Billy dapat memberikan semangat kepada anak muda untuk memiliki semangat yang
sama dengan beliau.
Billy lahir pada
tanggal 5 Oktober 2004 di Kota Tangerang, ia hidup dengan keluarga yang cukup
sederhana berisikan 1 adik perempuan dan kedua orang tuanya, ia hidup di
Kabupaten Tangerang, Teluknaga. Ia bersekolah SD (Sekolah Dasar) di Sekolah
Wahana Harapan yang ada di Kabupaten tangerang lalu ia pindah ke Sekolah Dasar
Negeri Kampung Besar 2 pada saat ia
menginjak tingkat kelas 2 sekolah dasar.
Setelah ia lulus
dari tingkat Sekolah Dasar ia pun melanjutkan pendidikan sekolah menengahnya di
Sekolah Menengah Pertama Gapura Kasih yang berada di Dadap. Setelah ia lulus
dari Setelah ia lulus dari sekolah tersebut ia pun masuk ke Sekolah Menengah
Keatas Strada Daan Mogot. Lalu setelah ia menyelesaikan sekolahnya awalna
hanyalah seorang pekerja kantoran biasa yang bekerja dalam bidang desain
grafis, setelah 1 tahun 8 bulan ia bekerja ia pun ditawari oleh saudara nya
yang merupakan warga negara asli Taiwan untuk menempuh pendidikan dan juga
bekerja di Taiwan dan sekarang ia seorang siswa di sekolah Paul hsu dan juga
bekerja di suatu perusahaan.
Untuk seseorang
yang dapat dibilang sangat muda, Billy mempunyai berbagai macam pandangan
tentang negara Taiwan,pengalamannya bekerja di Taiwan, perbandingan bekerja di
Taiwan dan di Indonesia, motivasi kenapa ia bekerja di Taiwan, dan juga
bagaimana penghasilan di Taiwan jika dibandingkan di Indonesia itu sendiri,
beruntungnya saya sebagai teman nya dapat mewawancarai beliau dan dapat
mengobrol dengan beliau secara langsung sebelum ia pergi ke Taiwan.
Perjalanannya
untuk sampai ke Taiwan merupakan perjalanan yang tidak mudah, banyak sekali
pertimbangan-pertimbangan yang perlu di pikirkan olehnya mengingat Taiwan juga
merupakan negara yang maju dan juga negara yang cukup jauh dari Indonesia,
awalnya ia sempat ragu untuk pergi ke negara tersebut karena ia takutkan jika
kehidupannya tidak terjamin, dan ditakutkan jika ia tidak bisa beradaptasi
dengan kehidupan yang ada di sana.
Namun karena
tekadnya yang kuat untuk membuat keluarganya semakin maju dan semakin makmur di
hidupnya ia pun rela untuk mengambil resiko tersebut dan pergi ke Taiwan dengan
perbekalan gaji semasa ia kerja dan juga kenalan dari saudaranya yang tinggal
di negara tersebut, kehidupannya di Taiwan ia tinggal dalam sebuah asrama sekolahnya
dan ia tinggal di sebuah kamar dengan 1 kamar yang diisi oleh 6 orang.
Ia sudah bekerja
dan juga sekolah selama kurang lebih 1 tahun dan dari 1 tahun terebut ia
merasakan bahwa jika gaji yang diterimanya di Taiwan sangatlah berbanding jauh
jika dibandingkan dengan gaji yang ia terima pada saat ia sedang bekerja di
Indonesia, jika di Indonesia untuk uang makan saja kira-kira seseorang perlu
menghabiskan sekitar 50 persen dari gajinya, disana dari gaji yang didapatkan
uang makan yang dikeluarkan tidak lebih dari 30 persen dari gaji yang diterima.
Lalu ia juga
menyarankan jika anak muda pada zaman sekarang disarankan untuk mencari kerja
di luar negeri dibandingkan di negara Indonesia sendiri, karena dimana di
negara maju seperti Taiwan juga dapat memberikan uang yang sangat mencukupi
untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga lapangan kerja di luar
negeri lebih luas dan lebih beragam
sehingga anak muda dapat mengambil penglaman luar negrei untuk
menerapkannya di sini.
Selain tentang
pekerjaan Billy pun menyarankan untuk anak-anak muda di Indonesia yang sedang
bekerja di luar negeri untuk tidak berfoya-foya dan lebih menabungkan uangnya
daripada mereka harus membuang uangnya dengan sia-sia untuk suatu barang yang
tidak iperlukan atau hanya untuk bergaya.
Billy juga
meraskan jika pengalamannya bekerja di Taiwan sangat berbeda jika dibandingkan
dengan di Indonesia, bukan hanya dibandingkan dengan segi gaji yang lebih besar
tetapi billy juga bercerita bahwa pekerja yang ada di Taiwan kebanyakan bekerja
dengan sangat baik dan sangat peduli terhdap pekerjaannya, lalu billy juga
menyampaikan bahwa jika seseorang yang baru lulus dan ingin bekerja di Taiwan
juga tidak sesulit yang ada di Indonesia, dimana jika kita ingin bekerja di
Indonesia kita harus memiliki banyak kriteria padahal kita sendiri hanyalah
seorang yang baru lulus dari mas sekolahnya, tapi jika ingin bekerja di Taiwan
negara tersebut sudah menyiapkan lapangan pekerjaan yang memadai.
Selain hal-hal
yang menyenangkan yang diceritakan oleh billy, ia pun menceritakan ketidak
enakannya saat bekerja dan menempuh pendidikan di negara Taiwan, dimana ia
bercerita isu rasisme pasti ada di negara tersebut walaupun negar tersebut
sudah seringkali didatangi oleh warga negara asing tetapi rasisme pernah terjadi
di negara tersebut juga, dimana seorang guru biologinya membeda-bedakan dari
orang asli Taiwan dengan orang luar negeri.
Selain hal-hal
yang menyenangkan dari Taiwan, billy juga tidak menghilangkan rasa cintahnya
kepada tanah air, dimana ia merasa jika ia sudah sukses pun ia ingin berperan
untuk memajukan negara Indonesia, dan juga ia merasakan bagaimana kehidupannya
lebih melekat dengan orang-orang di Indonesia daripada di Taiwan dan Billy juga
berharap bahwa suatu saat anak-anak muda yang tinggal di Indonesia tidak perlu
bekerja ke negara lain dan bekerja di negara Indonesia sendiri jika negara
Indonesia mempunyai penjaminan dan kemakmuran negara seprti Taiwan sekarang
ini, dan billy juga menyampaikan untuk anak muda untuk jangan tkut untuk
belajar keluar negeri dan juga ia memberikan sebuah cara untuk anak muda yang
ingin pergi menempuh pendidikan ke luar negeri atau bekerja ke luar negeri
ialah harus belajar bahasanya yang terutamanya dan janganlah takut karena
nantinya akan berbaur dengan warga negara asing.
Written by Jonathan Nathanael Kalakas
0 Response to "Brilliant Fanlie Oktavianus"
Posting Komentar