Sang Juara Yang Memberikan Pengaruh Besar Terhadap Pemuda Setempat

BIOGRAFI M. IWAN

Biodata : M. Iwan

Tanggal Lahir : 17 Agustus 1982

Tempat Lahir : Tangerang

M Iwan adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, Beliau kelahiran 17 Agustus 1982. Lahir bertepatan dengan hari kemerdekaan. Pada saat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Iwan suka mengikuti kegiatan perlombaan adzan dan tahfidz dan selalu memenangkan perlombaan tersebut.

Namun Iwan hanya mampu bersekolah sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena orang tuanya tidak memiliki biaya. Sosok Iwan sangat berpengaruh di daerah asalnya, yaitu Kampung Bayur Pintu Seribu. Bayur Pintu Seribu adalah tempat bersejarah dan banyak sekali yang datang untuk berziarah.

Iwan memotivasi banyak Pemuda dan anak-anak untuk berani tampil adzan di musolah atau masjid di daerahnya. Mereka mendatangi Iwan untuk meminta Iwan mengajari mereka.

Keberhasilan Iwan dalam setiap perlombaan membuat nya percaya diri untuk ikut lomba yang digelar di Masjid Pintu Seribu, meskipun perlombaan ini ada di daerah asalnya. Ternyata Iwan adalah peserta pribumi pertama yang mengikuti lomba tersebut, karena peserta yang mendominasi yaitu dari luar daerah Bayur. Dalam acara ini, Iwan menunjukkan kemampuannya dalam Adzan dan Tahfidz.

Dan akhirnya pada saat pengumuman juara, pada tanggal 8 Agustus 1996 nama Iwan disebut sebagai juara pertama lomba Adzan dan Tahfidz. Hal ini menjadi banyak pembicaraan ibu-ibu di sana, dan juga mendorong anaknya untuk berani tampil seperti apa yang Iwan lakukan.

Pada saat itu, Iwan berumur 14 tahun.

Acara perlombaan ini diselenggarakan 1 kali dalam setahun, dalam rangka memperingati isra mi'raj. Setiap acara selenggarakan nama Iwan selalu tersebut dalam peserta yang juara. Hingga akhirnya Iwan ditawari untuk menjadi juri dalam setiap acara tersebut bahkan sampai sekarang. Dan sekarang para pemuda setempat bisa mendominasi acaranya.

Saat ini Iwan berusia 42 tahun dan sudah memiliki Anak satu berjenis kelamin laki-laki, namun sangat disayangkan mental juara Iwan tidak menurun kepada Anaknya. Iwan saat ini sudah tidak tinggal di Bayur lagi, setelah menikah Beliau pindah dan hidup bersama Istri dan Anaknya.

Written by Muhammad Iqbal